Minggu, 31 Maret 2013
Sabtu, 30 Maret 2013
Rabu, 27 Maret 2013
Kalibrasi/Verifikasi
Pengukuran
Pengukuran adalah serangkaian
operasi yang bertujuan untuk menetapkan nilai besaran ukur (menurut
Vocabulary of Basic and General Terms in Metrology-VIM 1993: 2.1).
Sedangkan hasil pengukuran menurut VIM
adalah nilai yang diberikan pada besaran ukur, yang diperoleh melalui proses
pengukuran.
Kalibrasi
Kalibrasi menurut ISO/EC Guide
17025:2005 dan Vocabulary of International Metrology (VIM ) adalah serangkaian
kegiatan yang membentuk hubungan antara nilai yang di tunjukkan oleh instrumen
ukur atau sistem pengukuran atau nilai yang diwakili oleh bahan ukur,
dengan nilai-nilai yang sudah di ketahui yang berkaitan dari besaran yang
diukur dalam kondisi tertentu. Dengan kata lain kalibrasi
merupakan proses verifikasi bahwa suatu akurasi alat ukur sesuai dengan
rancangannya. Kalibrasi biasa dilakukan dengan membandingkan suatu
standar yang terhubung dengan standar nasional maupun internasional dan
bahan-bahan acuan tersertifikasi atau membandingkan
alat ukur dengan standard ukur yang mampu telusur sesuai standard
internasional ataupun nasional untuk diketahui tingkat akurasinya.Kalibrasi, pada umumnya, merupakan proses untuk menyesuaikan keluaran atau indikasi dari suatu perangkat pengukuran agar sesuai dengan besaran dari standar yang digunakan dalam akurasi tertentu. Contohnya, termometer dapat dikalibrasi sehingga kesalahan indikasi atau koreksi dapat ditentukan dan disesuaikan (melalui konstanta kalibrasi), sehingga termometer tersebut menunjukan temperatur yang sebenarnya dalam celcius pada titik-titik tertentu di skala.
Di beberapa negara, termasuk Indonesia, terdapat direktorat metrologi yang memiliki standar pengukuran (dalam SI dan satuan-satuan turunannya) yang akan digunakan sebagai acuan bagi perangkat yang dikalibrasi. Direktorat metrologi juga mendukung infrastuktur metrologi di suatu negara (dan, seringkali, negara lain) dengan membangun rantai pengukuran dari standar tingkat tinggi/internasional dengan perangkat yang digunakan. Hasil kalibrasi dapat berupa penetapan nilai besaran ukur atau penetapan koreksi yang berkaitan dengan penunjukkan alat ukur dan juga harus disertai pernyataan "traceable uncertainity" untuk menentukan tingkat kepercayaan yang di evaluasi dengan seksama dengan analisis ketidakpastian.
Sistem manajemen kualitas memerlukan sistem pengukuran yang efektif, termasuk di dalamnya kalibrasi formal, periodik dan terdokumentasi, untuk semua perangkat pengukuran. ISO 9000 dan ISO 17025 memerlukan sistem kalibrasi yang efektif.
Istilah Kalibrasi biasanya lebih dihubungkan kepada kalibrasi yang dilakukan di luar Perusahaan/Organisasi, sedangkan Verifikasi merupakan kalibrasi yang dilakukan secara internal oleh petugas berwenang yang ditunjuk.
Kalibrasi diperlukan untuk:
- Perangkat baru
- Suatu perangkat setiap waktu tertentu
- Suatu perangkat setiap waktu penggunaan tertentu (jam operasi)
- Ketika suatu perangkat mengalami tumbukan atau getaran yang berpotensi mengubah kalibrasi
- Ketika hasil pengamatan dipertanyakan
Manfaat kalibrasi adalah :
- Mendukung system mutu yang di terapkan di berbagai industry pada peralatan laboratorium dan produksi yang di miliki.
- Mengetahui seberapa jauh perbedaan ( penyimpangan) antara harga benar dengan harga yang ditunjukkan oleh alat ukur.
Prinsip Dasar Kalibrasi
- Obyek ukur (Unit Under test)
- Standar Ukur (Alat standar kalibrasi, Prosedur/ Metode standar (Mengacu ke standar kalibrasi internasional atau prosedur yang dikembangkan sendiri oleh laboratorium yang sudah teruji (diverifikasi))
- Operator /teknisi (Dipersyaratkan operator/teknisi yang mempunyai kemampuan teknis kalibrasi (bersertifikat))
- Lingkungan yang dikondisikan (Suhu dan kelembaban selalu dikontrol, gangguan factor lingkungan luar selalu diminimalkan-sumber ketidakpastian pengukuran)
Verifikasi
Verifikasi adalah konfirmasi melalui
pemeriksaan terhadap barang, alat ukur, bahan uji, tertentu dan pembuktian
secara objektif bahwa barang, alat ukur, bahan uji tersebut memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. Kalibrasi bertujuan
menentukan penyimpangan (kesalahan atau koreksi) alat ukur atau bahan ukur
terhadap nilai benarnya (nilai pembacaan standar).Pengguna alat ukur perlu
melakukan verifikasi untuk memastikan bahwa alat ukur (atau bahan ukur) dapat
digunakan dalam proses yang diperlukan. Dengan demikian verifikasi dilakukan
dengan cara membandingkan antara persyaratan proses dengan penyimpangan yang
diperoleh dari kalibrasi.
Langkah-langkah untuk melakukan kalibrasi/verifikasi pada suatu Perusahaan/Organisasi:
- Identifikasi kesesuaian persyaratan produk beserta proses pemantauan dan pengukuran yang sesuai untuk pemenuhan persyaratan tersebut.
- Buat tabel daftar semua alat ukur yang mempengaruhi proses/persyaratan
- Lakukan pemilahan apakah alat ukur tersebut akan dikalibrasi eksternal atau dikalibrasi internal.
- Buat Jadwal Kalibrasi/Verifikasi untuk setiap alat ukur sesuai dengan kegunaannya untuk beberapa lama waktu yang ditentukan.
- Tentukan Perusahaan/laboratorium yang melakukan kalibrasi dan ajukan permohonan kalibrasi eksternal, bila akan dikalibrasi eksternal.
- Buat Instruksi Kerja atau standard mampu telusur terhadap verifikasi alat ukur, bila kalibrasi dilakukan secara internal.
- Beri identitas terhadap semua alat ukur yang sudah dikalibrasi eksternal maupun internal dan bisa dicatat dalam tabel daftar alat ukur tersebut.
- Lakukan pemantauan di lapangan terhadap pemakaian semua alat ukur tersebut dan bila ditemukan alat ukur yang hasilnya menyimpang maka harus menelusuri hasil dari pengukuran sebelumnya agar kesalahan yang terjadi dapat terkendali.
- Kalibrasi Neraca1. Pengontrolan NeracaTimbangan/neraca dikontrol dengan menggunakan anak timbangan yang sudah terpasang atau dengan dua anak timbangan eksternal, misal 10 gr dan 100 gr. Timbangan/neraca elektronik, harus menunggu 30 menit untuk mengatur temperatur. Jika menggunakan timbangan yang sangat sensitif, hanya dapat bekerja pada batas temperatur yang ditetapkan. Timbangan harus terhindar dari gerakan (angin) sebelum menimbang angka “nol” harus dicek dan jika perlu lakukan koreksi. Penyimpangan berat dicatat pada lembar/kartu kontrol, dimana pada lembar tersebut tercantum pula berapa kali timbangan harus dicek. Jika timbangan tidak dapat digunakan sama sekali maka timbangan harus diperbaiki oleh suatu agen (supplier).
2. Kebersihan NeracaKebersihan neraca harus dicek setiap kali selesai digunakan, bagian dan menimbang harus dibersihkan dengan menggunakan sikat, kain halus atau kertas (tissue) dan membersihkan timbangan secara keseluruhan timbangan harus dimatikan, kemudian piringan (pan) timbangan dapat diangkat dan seluruh timbangan dapat dibersihkan dengan menggunakan pembersih seperti deterjen yang lunak, campurkan air dan etanol/alkohol. Sesudah dibersihkan timbangan dihidupkan dan setelah dipanaskan, cek kembali dengan menggunakan anak timbangan.
Kalibrasi Termometer Air RaksaProses kalibrasi thermometer dilakukan sebagai berikut :- Letakkan silinder termometer di air yang sedang mencair dan tandai poin termometer disaat seluruh air tersebut berwujud cair seluruhnya. Poin ini adalah poin titik beku air.
- Dengan cara yang sama, tandai poin termometer disaat seluruh air tersebut mendidih seluruhnya saat dipanaskan.
- Bagi panjang dari dua poin diatas menjadi seratus bagian yang sama.
Kalibrasi Spektrofotometer
Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau absorban suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang. Spektrofotometer merupakan gabungan dari alat optik dan elektronika serta sifat-sifat kimia fisiknya dimana detektor yang digunakan secara langsung dapat mengukur intensitas dari cahaya yang dipancarkan (It) dan secara tidak lansung cahaya yang diabsorbsi (Ia), jadi tergantung pada spektrum elektromagnetik yang diabsorb (serap) oleh benda. Tiap media akan menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu tergantung pada senyawaan atau warna terbentuk. Kalibrasi spektrofotometri terdiri dari kalibrasi panjang gelombang dan kalibrasi absorbansi.
Kalibrasi Panjang gelombang
1. menggunakan filter gelas holium
oksida yang memupnyai panjang gelombang acuan (nm) :
2. Pasang filter gelas holium
oksida pada kompartemen sampel dan kompartemen pembandingdibiarkan kosong
(udara)
3. Scan spektrum serapan holium oksida,
bandingkan panjang gelombang spektrum yang diperoleh dengan data panjang
gelombang acuan.
Kalibrasi Absorbans
- Buat larutan kalium dikromat 50 + 0,5 mg dalam 1 liter 0,005 mol/L asam sulfat (larutan A)
- Buat larutan kalium dikromat 100 + 1 mg dalam 1 liter 0,005 mol/L asam sulfat (larutan B)
- Buat larutan 0,005 mol/L asam sulfat sebagai pembanding dan bandingkan hasilnya dengan data acuan (+ 2%)
Sumber: http://catatankimia.com/catatan/kaliberasi-spektrofotometer-uv-vis.html
Kalibrasi pH Meter Digital
pH meter merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur kadar asam dan basa dalam suatu larutan atau bahan. Prinsip kerja dari alat ini yaitu semakin banyak elektron pada sampel maka akan semakin bernilai asam begitu pun sebaliknya, karena batang pada pH meter berisi larutan elektrolit lemah. alat ini ada yang digital dan juga analog. pH meter banyak digunakan dalam analisis kimia kuantitatif. Untuk kalibrasi pH-meter digital diperlukan buffer standar 4, 7 dan 10
- Siapkan alat pH-meter beserta elektrode dan larutan buffer
- Nyalakan alat dan pilih mode kalibrasi
- Bilas elektrode dengan aquadest dan celupkan dalam larutan buffer yang pertama (pH buffer 4)
- Bilas elektrode dengan aquadest dan celupkan dalam larutan buffer yang kedua (pH buffer 7)
- Bilas elektrode dengan aquadest dan celupkan dalam larutan buffer yang ketiga (pH buffer 10)
- catat slope dan bandingkan dengan range slope pada manual alat, pH meter dapat digunakan bila berada dalam range yang terdapat pada manual alat
Kaliberasi pH meter memang sebaiknya dilakukan menggunakan 3 buffer yaitu buffer asam (biasanya ph 4), buffer netral (pH mendekati 7, kadang ada yang tidak pas 7), buffer basa ( pH sekitar 10). Namun terkadang bisa juga kita gunakan dua buffer saja, cara ini khusus untuk sample yang harga pH nya berada dalam rentang buffer standar, contohnya pH 5, maka digunakan beffer pH 4 dan buffer pH 7, kalau yang harganya belum diketahui atau berada diluar range standar sangat lebih baik gunakan 3 buffer.
Prosedur kalibrasi pH meter digital.1. tekan tombol “mode” untuk memilih pH2. Tekan tombol Setup dua kali, lalu tekan tombol Enter untuk menghapus standardisasi yang sudah ada sebelumnya
3. Tekan tombol STD untuk memulai kalibrasi yang baru.
4. Keluarkan elektroda dari wadah larutan. Bilas dengan air suling.
5. celupkan elektroda buffer pH 4, yang merah jambu. Aduk larutan supaya elektroda dapat mendeteksi dengan baik pH sebenarnya.
6. Tekan tombol STD lagi. Setelah membaca stabil, meteran akan kembali ke layar pengukur.Tekan tombol STD lagi untuk melakukan kalibrasi dengan larutan buffer kedua
7. keluarkan larutan buffer pH 4 dan bilas elektroda
8. celupkan elektroda di buffer pH 10 dan aduk memutar. Tekan STD lagi untuk melakukan kalibrasi dengan buffer tersebut. Meteran akan menampilkan slope kalibrasi dan kembali ke layar pengukur.
Sumber: http://catatankimia.com/catatan/kaliberasi-ph-meter.html
Sabtu, 23 Maret 2013
Pewarnaan Endospora
Selain pewarnaan gram endospore juga bisa diwarnai.
Endospora adalah organisme yang dibentuk dalam kondisi yang stres karena kurang
nutrisi, yang memiliki kemungkinan untuk tetap berlanjut di lingkungan sampai
kondisi menjadi baik
Prosedur Pewarnaan Endospora
1. Gelas
objek dan gelas penutup dibersihkan dengan alkohol 70% kemudian ditetesi dengan
aquades steril.
2. buat
apusan dari biakan miring dan disuspensikan sampel sampai homogen, lalu
difiksasi di atas api bunsen.
3. Apusan
bakteri digenangi dengan pewarna malakit hijau lalu dipanaskan preparat di atas
penangas air mendidih sampai muncul uap air (10 menit) dan dijaga jangan sampai
pewarna kering.
4. Cuci dengan air mengalir,
dikeringanginkan, diwarnai dengan safranin (1-2 menit) lalu dicuci dengan air
mengalir dan dikeringanginkan lagi.
5. Amati ada tidaknya spora dalam sel
(bentuk, letak, ukuran terhadap sel vegetatif) menggunakan mikroskop.
Langganan:
Postingan (Atom)