Sabtu, 23 Maret 2013

Pewarnaan Gram


Bakteri juga dapat dibedakan melalui teknik pewarnaan gram. Teknik pewarnaan gram tersebut dapat menghasilkan warna merah dan ungu. Bakteri gram negatif ditandai dengan pewarnaan ungu sedangkan yang positif berwarna merah (Textbook, 2008). Hal ini bertujuan untuk memberikan warna pada bakteri pada akhirnya dapat diidentifikasi dengan mudah. Teknik pewarnaan gram haruslah sesuai prosedur karena dapat mengakibatkan kesalahan identifikasi data apakah gram positif atau gram negatif.

Metode pengecatan pertama kali ditemukan oleh Christian gram pada tahun 1884.  Dengan metode ini, bakteri dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu bakteri gram positif dan gram negatif yang didasarkan dari reaksi atau sifat bakteri terhadap cat tersebut.  Reaksi atau sifat bakteri tersebut ditentukan oleh komposisi dinding selnya sehingga pengecatan gram tidak bisa dilakukan pada mikroorganisme yang tidak mempunyai dinding sel seperti Mycoplasma SP, (Tryana, S.T, 2008). Struktur bakteri terbagi menjadi dua yaitu:
1.  Struktur dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri) Meliputi: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula penyimpanan 
2.   Struktur tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu) meliputi kapsul, flagelum, pilus, fimbria, klorosom, vakuola gas dan endospora.
 
Prosedur Pewarnaan Gram Bakteri
Alat dan Bahan
1.    Mikroskop
2.    Kaca objek
3.    Kaca penutup
4.    Alkohol 70%
5.    Kertas saring
6.    Aquades
7.    Pipet
8.    Lampu bunsen
9.    Zat warna :
Cat Gram A:
Cat Gram B:
Cat Gram C
Cat Gram D
Kristal violet : 2 gram
• Etil alkohol 95 % 20 ml
• Ammonium oksalat : 0,8 gram
• Akuades : 80 ml
Yodium : 1 gram
• Kalium Yodida : 2 gram
• Akuades : 300 ml

Aseton : 50 ml
•Etil alkohol 95 % : 50 ml
Safranin : 0,25     gram
• Etil alkohol 95 % : 10 ml
• Akuades : 90 ml
Cara Kerja :
1.    Gelas objek dan gelas penutup dibersihkan dengan alkohol 70% kemudian ditetesi dengan aquades steril.
2.    Buat apusan dari biakan miring dan disuspensikan sampel sampai homogen, lalu difiksasi di atas api bunsen.
3.  Apusan bakteri yang telah jadi ditetesi gram A selama 1 menit, dicuci denan air mengalir, dan dikeringanginkan.
4.    Tetesi gram B selama 1 menit, dicuci dengan air mengalir, dan dikeringanginkan.
5.    Tetesi gram D selama 30 detik, dicuci dengan air mengalir, dan dikeringanginkan.
Amati dengan mikroskop dengan perbesaran 1000 x, kemudian dicatat bentuk dan warna sel bakteri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar