Senin, 19 Agustus 2013

OPSPEK/MOS ala Perpeloncoan

Coba kita bahas beberapa pernyataan tentang OPSPEK/MOS ala Perpeloncoan:
1. Apakah daya pikir dan mental siswa/mahasiswa akan meningkat dan dapat beradaptasi dengan lingkungan barunya dengan mengunakan metode di bawah tekanan, memaksakan teamwork bahkan sering terjadi pembodohan. Contoh siswa disuruh berpakaian aneh-aneh, dandanan aneh-aneh, menggunakan kalung jengkol, petai, permen, roti, buat surat cinta pakai perangko. Kemudian semua dikumpulkan dan dibagi-bagikan oleh senior dan pembina. Ini sama dengan perampokan. Kita terkadang tidak sadar bahwa perlakuan kita sebenarnya sudah diketahui peserta OPSPEK/MOS adalah curang. Berarti kita membimbing dia untuk berbuat curang. Lebih baik kita memintanya kalau tidak malu sebagai pengemis dari pada mengunakan cara pembodohan seperti diatas. Tentang pakaian, bukankah lebih baik kita membimbing dia memakai pakaiaan yang bersih, sopan, indah, dan rapi dibandingkan dengan berpakaian aneh-aneh? Tentang meberikan intruksi di bawah tekanan, menakut-nakuti apalagi sampai hukuman fisik yang membahayakan.
2.Adakah cara lain untuk kegiatan serupa agar kita dapat membantu siswa/mahasiswa untuk dapat beradaptasi dengan lingkungan belajar yang barunya,?
3. Apakah lebih banyak manfaat ketimbang mudharatnya?
5. Mengapa orang sukses berasal dari universitas yang melakukan orientasi dengan cara yang berbeda dibanding cara perpeloncoaan seperti di atas?
6. Kalau alasannya untuk persiapkan dunia kerja, mengapa tidak dilakukan di saat atau di akhir studi saja?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar