Bakteri koliform
digunakan sebagai indikator
adanya polusi kotoran dan kondisi sanitasi terhadap air, susu dan makanan dan minuman lainnya.
Adanya bakteri koliform dalam makanan atau minuman menunjukkan kemungkinan
adanya mikroorganisme yang bersifat enteropatogenik atau enterotoksigenik yang berbahaya bagi
kesehatan.
Untuk
mengetahui koliform dalam suatu contoh biasanya digunakan metode MPN (Most Probable Number) dengan
cara fermentasi tabung ganda. Metode ini
lebih baik dibandingkan dengan metode hitung cawan TPC (Total Plate Count)
karena lebih sensitive dan dapat mendeteksi koliform dalam jumlah yang sangat
rendah dalam contoh. Uji kualitattif
koliform secara lengkap terdiri dari :
a.
Uji Penduga
b.
Uji Penguat
c.
Uji Pelengkap
Uji penduga juga
merupakan uji kuantitatif koliform menggunakan metode MPN
a. Uji Penduga Koliform (MPN Koliform)
Ada
dua cara yang dapat digunakan dalam menghitung MPN koliform secara sensitif
dalam air, yaitu
metode 7 tabung dan 15 tabung.
Pengambilan contoh pada metode ini sebanyak 10 mL untuk tabung seri
pertama, terutama untuk contoh-contoh yang diduga kandungan koliformnya kecil,
sehingga apabila contoh yang diambil terlalu kecil mungkin koliformnya tidak
dapat terdeteksi.
Untuk analisa
air, dalam uji penduga digunakan medium lactose
broth (kaldu laktosa). Inkubasi dilakukan pada suhu 35 derajat celcius selama 24 jam, dan tabung
dinyatakan positif jika terbentuk gas sebanyak 10% atau lebih dari volume di
dalam tabung durham. Tabung yang tidak
menunjukkan pembentukan gas diperpanjang lagi inkubasinya selama 48 jam. Jika
tetap tidak terbentuk gas , dihitung sebagai tabung nrgatif. Jumlah tabung yang positif dihitung pada
masing-masing seri.
a. Uji Penguat Koliform ( MPN Penguat)
Terbentuknya
gas dalam Lactose broth tidak selalu menunjukkan jumlah bakteri koli karena
mikroba lainnya juga ada yang memfermentasi lactose dengan membentuk gas,
seperti bakteri asam lactate dan beberapa khamir tertentu. Oleh karena itu
perlu dilakukan uji penguat pada agar EMBA (eosin methylene blue agar) dengan
menggunakan jarum ose contoh dari tabung MPN yang menunjukkan uji penduga
positif (terbentuk gas) masing-masing diinokulasikan pada agar cawan EMBA
dengan cara goresan kuadran. Semua cawan diinkubasikan pada suhu 35oC
selama 24 jam. Jumlah cawan EMBA pada masing-masing pengenceran yang
menunjukkan adanya koliform dihitung.
b. Uji Pelengkap Koliform
Dari
pertumbuhan koloni pada agar cawan EMBA dipilih masing-masing koloni yang
mewakili koloni fekal (mempunyai diameter 0.5 – 1,0 mm dan berwarna gelap
dengan sinar hijau metalik / keemasan), dan satu koloni yang mewakili koliform non fekal (diameter 1,0 –
3, 0 mm, berwarna merah muda dan bagian tengah berwarna gelap seperti mata
ikan).
Uji pelengkap dilakukan untuk melihat apakah isolat yang diambil benar merupakan bakteri
koliform. Dari masing-masing koloni dibuat pewarnaan gram dan sisanya
masing-masing dilarutkan kedalam 3 mL larutan pengencer steril. Dari suspense bakteri tersebut diinokulasikan
dengan menggunakan jarum ose kedalam tabung berisi lactose broth dan tabung
durham dan digoreskan pada agar miring Nutrien Agar (NA). tabung diinkubasikan
pada suhu 35oC selama 24 jam dan 48 jam, dan diamati adanya
pertumbuhan dan pembentukan gas didalam
lactose broth. Koloni yang menunjukkan reaksi pewarnaan gram negative berbentuk
batang dan membentuk gas di dalam lactose broth merupakan uji
lengkap adanya koliform.
Untuk
mengetahui adanya bakteri koliform pada bahan atau contoh pengujian cukup
sampai disini, akan tetapi jika akan dideteksi jenis koliform yang ada dalam
contoh bisa dilakukan uji IMViC
(Indol Methyl, Voges-Proskaeur,
dan Citrate).
ini pustakanya diambil dari mana?
BalasHapus